Selamat Datang di Kaji Kisah

Kisah Terbaru

Monday, September 7, 2020
Kisah Penyamaran Syekh Nawawi Al Bantani di Universitas Al Azhar Tahun 1870

Kisah Penyamaran Syekh Nawawi Al Bantani di Universitas Al Azhar Tahun 1870

Image Courtesy of Republika.co.id

Inilah kisah dari seorang ulama internasional Syekh Nawawi al-Bantani yang berasal dari Nusantara. Beliau  lahir di Tanara, Serang Banten pada 1230 H/1813 M dan meninggal di kota Makkah pada 1314 H/1897 M. Makam beliau terletak satu kompleks dengan istri Nabi Muhammad SAW, Siti KhadijahBagaimana. Lalu bagaimana kisah Syekh Nawawi Al Bantani di Universitas Al Azhar Tahun 1870? Ayo ikuti kisahnya berikut.

Kaji Kisah

Saat itu beliau diundang untuk menghadiri sebuah diskusi panel di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Sebagai pengarang kitab yang digunakan secara luas oleh umat Islam saat itu, beliau diminta untuk memberikan kuliah dalam diskusi tersebut.  
Dalam buku “99 Kiai Kharismatik Indonesia: Riwayat, Perjuangan, Doa dan Hizib”, KH A. Aziz Masyhuri menceritakan, saat itu Syekh Nawawi ditemani oleh murid setianya, Muhammad Yusuf. Setelah tiba di Universitas Al-Azhar, keduanya istirahat sejanak dan Syekh Nawawi menyuruh muridnya itu menukar pakaiannya untuk mengecoh orang-orang.

Dengan menggunakan pakaian khusus milik gurunya, Muhammad Yusuf tampak seperti seorang alim yang sangat dihormati. Sementara, dengan pakaian khas Jawa milik muridnya Syekh Nawawi tampak begitu sederhana. Kemudian, Syekh Nawawi memerintahkan muridnya untuk berperan menjadi dirinya dan memberikan pidato pembukaan.

Ketika memasuki forum diskusi tersebut, semua orang termasuk para pemuka ulama dengan antusias menyambut Syekh Nawawi palsu dengan mencium tangannya sebagai tanda penghormatan. Sang murid yang menyamar itu pun dipersilahkan untuk menempati kursi khusus yang telah dipersiapkan, sedangkan Syekh Nawawi yang sebenarnya tidak ditawari tempat duduk.

Ketika tiba saatnya presentasi, Syekh Nawawi kemudian memberi instruksi kepada muridnya itu untuk menyampaikan pidato pendek. Yusuf pun mengerjakannya dan mengakhiri perkenalannya dengan alasan bahwa kondisinya sedang tidak baik.

Oleh karena itu, Yusuf kemudian meminta kepada Syekh Nawawi yang sedang menyamar menjadi seorang murid untuk berbicara atas namanya. Syekh Nawawi yang asli pun akhirnya naik ke podium dan pidato yang disampaikannya membuat para hadirin terkagum-kagum.

“Masya Allah, muridnya saja begitu bagus, saya tidak bisa membayangkan betapa hebatnya jika seandainya sang guru menyampaikan topik yang sama, pasti lebih hebat,” gumam salah seorang pendengarnya.

Kiai Aziz Masyhuri menjelaskan, anekdot di atas memiliki arti besar bahwa meskipun Timur Tengah merupakan pusat transmisi ilmu pengetahuan Islam, tapi anehnya bukan merupakan kiblat yang sesungguhnya dari tradisi pesantren.  Dengan kemunculan para sarjana Muslim Indonesia, menurut Kiai Aziz Masyhuri, mereka mampu mengimbangi hegemoni Timur Tengah sebagai pusat transmisi intelektual Islam.

Sumber Kisah : https://republika.co.id/berita/qfwqwt430/penyamaran-syekh-nawawi-al-bantani-di-universitas-al-azhar

Thursday, September 3, 2020
Automatic Eco Wudhu - Kran Wudhu Otomatis Tanpa Sentuh

Automatic Eco Wudhu - Kran Wudhu Otomatis Tanpa Sentuh

Automatic Echo Wudhu

Sahabat Kaji Kisah berikut ini kami sampaikan info produk dari Mikromatikjogja berupa alat untuk menghemat air saat berwudhu yaitu Automatic Eco Wudhu - Kran Wudhu Otomatis Tanpa Sentuh. Silakan bisa disimak ulasannya berikut.

Info Produk

Automatic Eco Wudhu - Kran Wudhu Otomatis Tanpa Sentuh

Alat ini dapat digunakan sebagai pengganti kran manual. Dengan menggunakan kran wudhu otomatis insyaallah akan lebih hemat air, rendah energi tanpa sentuh dan mudah dalam pemasangan. 



Dengan menambahkan pipa keni dan stop Kran, akan memudahkan dalam mengatur debit air dan bisa tetap menggunakan kran manual yang lama, sehingga aman kalau mati listrik.

Spesifikasi:
1. Teg. kerja 220VAC/50Hz
2. Daya listrik standby 1W
3. Daya listrik kerja 9W
4. Kran inlet 1/2 inchi
5. Jarak alat dari lantai 50 cm

Penggunaan
1. Hubungan alat ke listrik 220 VAC
2. Hidupkan saklar ON/OFF
3. Letakkan tangan di bawah kran tanpa sentuh

Peringatan
1. Alat bekerja maksimal pada tegangan 220VAC/50Hz
2. Jangan menghidupkan dan mematikan alat dalam kondisi basah
3. Jika ada masalah dengan alat OFF kan alat dan saluran air

Harga: Tidak termasuk pipa, keni, nepel dan stop kran.
Jika ingin tambahan lengkap bisa pesan khusus dan ada tambahan biaya rp.50.000,

Info Lengkap

Bagi sahabat yang ingin info lengkap mengenai produk ini, silakan bisa mengunjungi store online di Tokopedi menggunakan alamat link berikut.


Wednesday, September 2, 2020
Kisah Haru Masuk Islamnya Sang Pedang Allah Kholid bin Walid

Kisah Haru Masuk Islamnya Sang Pedang Allah Kholid bin Walid

Kholid Bin Walid/ Ilustrasi/ Republika Online
Kholid bin Walid/ Ilustrasi/ Sumber: Republika Online

Kaji Kisah kali ini ingin menghadirkan sosok panglima perang legendaris yang tangguh dalam dunia islam. Siapa lagi Dia kalau bukan sosok Kholid Bin Walid. Sebelum masuk islam justru Dialah yang berhasil membuat pasukan kaum Muslimin Porak Poranda pada perang Uhud. Kisah ini akan menceritakan bagaimana sosok Kholid bin Walid Masuk Islam. 

Kholid bin Walid memeluk Islam baru terjadi setelah peristiwa pembebasan Makkah (Fatkhu Makkah). Kisah masuk islamnya Kholid bun Walid ini ada dalam  buku 'Sejarah Muhammad' karya penulis Mesir legendari, Muhammad Husain Haekal sebagaimana dikutib oleh Repubika online. Yuk simak kisahnya berikut.

Kaji Kisah

Sejarah telah membenarkan perkiraannya. Begitu ia berangkat kembali ke Medinah, Khalid bin’l-Walid - Jenderal Kavaleri kebanggaan Quraisy dan pahlawan perang Uhud itu telah berdiri di tengah-tengah sidang masyarakatnya sendiri sambil berkata:

“Sekarang nyata sudah bagi setiap orang yang berpikiran sehat, bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair. Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan semesta alam ini. Setiap orang yang punya hati nurani berkewajiban menjadi pengikutnya.”

‘Ikrima bin Abi Jahl merasa ngeri sekali mendengar kata-katanya itu. “Khalid,” kata ‘Ikrima kemudian, “engkau telah bertukar agama.”3

Selanjutnya terjadi percakapan antara mereka sebagai berikut: Khalid Aku tidak bertukar agama, tetapi aku mengikuti agama Islam. ‘Ikrima Tak ada orang akan berkata begitu di kalangan Quraisy selain engkau.

Khalid :Mengapa?

Ikrima: Ya, sebab Muhammad sudah menjatuhkan derajat ayahmu ketika ia dilukai. Pamanmu dan sepupumu sudah dibunuhnya di Badr. Demi Allah, aku tidak akan masuk Islam dan tidak akan mengeluarkan kata-kata seperti kau itu, Khalid. Engkau tidak melihat Quraisy yang sudah berusaha hendak membunuhnya?

Khalid: Itu hanya semangat dan fanatisma jahiliah. Tetapi sekarang, setelah kebenaran itu bagiku sudah jelas, demi Allah aku mengikut agama Islam.

Setelah itu Khalid lalu mengutus pasukan berkudanya kepada Nabi menyatakan dirinya masuk Islam dan mengakuinya.

Khalid menganut Islam ini beritanya kemudian sampai juga kepada Abu Sufyan. Khalid di panggil.

“Benarkah apa yang kudengar tentang engkau?” tanya Abu Sufyan.

Setelah dijawab oleh Khalid, bahwa memang benar, Abu Sufyan marah-marah seraya katanya: “Demi Lata dan ‘Uzza. Kalau aku sudah mengetahui apa yang kaukatakan benar, niscaya engkaulah yang akan kuhadapi, sebelum aku menghadapi Muhammad.”

“Dan memang itulah yang benar, apa pun yang akan terjadi.”

Terbawa oleh kemarahannya ketika itu juga Abu Sufyan maju hendak menyerangnya. Tetapi ‘Ikrima yang pada waktu itu turut hadir segera bertindak mengalanginya seraya berkata:

“Abu Sufyan, sabarlah. Seperti engkau, aku juga kuatir kelak akan mengatakan sesuatu seperti kata-kata Khalid itu dan ikut ke dalam agamanya. Kamu akan membunuh Khalid karena pandangannya itu, padahal seluruh Quraisy sependapat dengan dia. Sungguh aku kuatir, jangan-jangan sebelum bertemu tahun depan seluruh penduduk Mekah sudah menjadi pengikutnya.”

Sekarang Khalid sudah pergi meninggalkan Makkah ke Madinah. Ia menggabungkan diri ke dalam barisan Muslimin

Sesudah Khalid, ikut pula ‘Amr bin’l-‘Ash dan ‘Uthman b. Talha penjaga Ka’bah, masuk Islam. Dengan masuknya mereka kedalam agama Islam, maka banyak pula penduduk Mekah yang turut menjadi pengikut agama ini. Dengan demikian kedudukan Islam makin menjadi kuat, dan terbukanya pintu Mekah buat Muhammad sudah tidak diragukan lagi.

Pelajaran yang bisa kita ambil

Ketika hidayah itu datang orang akan dapat berubah secara drastis menuju Hidayah itu. Tetaplah untuk berdoa agar kita tetap mendapatkan Hidayah dari Allah SWT. Aamiin.   

Sumber Kisah : https://republika.co.id/berita/qflp25385/khalid-bin-walid-kisah-haru-islamnya-empedang-allahem

Saturday, April 15, 2017
Inilah Besaran Biaya Haji Reguler Tahun 1438H/2017M untuk 12 Embarkasi

Inilah Besaran Biaya Haji Reguler Tahun 1438H/2017M untuk 12 Embarkasi

Image Courtesy of Detiknews.com

Ibadah haji merupakan rukun islam ke lima yang diwajibkan bagi umat islam untuk menunaikannya dengan syarat dan rukun yang telah di tetapkan. Minat umat islam untuk menunaikan rukun islam yang kelima ini selalu mengalami peningkatan terutama untuk umat islam di Indonesia. Untuk tahun 2017 ini saja Indonesia mendapatkan kuota haji reguler sebanyak 204 ribu dan haji khusus 17 ribu.

Menurut Detiknews.com (17 April 2017) menyebutkan bahwa besaran rata-rata biaya penyelenggara ibadah haji Rp 34.890.321 untuk 12 wilayah. Biaya tersebut mengalami kenaikan Rp 249.000 jika dibandingkan ibadah haji tahun 2016.

Embarkasi yang paling murah untuk biaya haji 2017 ini adalah Aceh dan yang paling mahal adalah Makasar karena jarak yang lebih jauh dari tempat lain. Naiknya biaya di tahun 2017 ini menurut menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan diikuti dengan pelayanan yang lebih baik seperti penambahan makan semula 24 hari menjadi 25 hari dan sarapan, yang tak pernah disediakan, menjadi ada selama 12 hari. Bukan hanya itu, pihaknya juga akan meningkatkan sarana transportasi Madinah menuju hotel calon haji.

Dan berikut besaran biaya penyelenggaraan haji reguler tahun 1438H/2017M untuk 12 wilayah keberangkatan haji atau embarkasi sebagaimana dikutip dari Detiknews:

1. Embarkasi Aceh sebesar Rp 31.040.900

2. Embarkasi Medan sebesar Rp 31.707.400

3. Embarkasi Batam sebesar Rp 32.125.650

4. Embarkasi Padang sebesar Rp 32.840.450

5. Embarkasi Palembang sebesar Rp 32.958.750

6. Embarkasi Jakarta sebesar Rp 34.306.780

7. Embarkasi Solo sebesar Rp 35.666.250

8. Embarkasi Surabaya sebesar Rp 35.666.250

9. Embarkasi Banjarmasin sebesar Rp 37.705.900

10. Embarkasi Balikpapan sebesar Rp 38.039.150

11. Embarkasi Makassar sebesar Rp 38.972.250

12. Embarkasi Lombok sebesar Rp 38.239.100 

Monday, March 6, 2017
Biografi Singkat Imam Ibnu Katsir, Karya dan Akhir Hayatnya

Biografi Singkat Imam Ibnu Katsir, Karya dan Akhir Hayatnya

Image Courtesy of www.duniaislam.org

Inilah kisah penuh inspirasi dari kehidupan sang ulama pengarang tafsir terkenal di dunia yang semoga Allah SWT senantiasa meridhoinya. Dialah imam Ibnu Katsir yang sangat terkenal dengan karyanya tafsir Ibnu Katsir yang banyak jadi rujukan dalam dunia tafsir al-quran hingga saat ini. Bagaimana kisah beliau sehingga menjadi tokoh yang membanggakan dunia islam? Silakan simak kisahnya berikut.

Kaji Kisah

Nama lengkap beliau adalah Abul Fida’, Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, lebih dikenal dengan nama Ibnu Katsir. Beliau lahir pada tahun 701 H di sebuah desa yang menjadi bagian dari kota Bashra di negeri Syam. Pada usia 4 tahun, ayah beliau meninggal sehingga kemudian Ibnu Katsir diasuh oleh pamannya. Pada tahun 706 H, beliau pindah dan menetap di kota Damaskus.
Riwayat Pendidikan

Ibnu Katsir tumbuh besar di kota Damaskus. Di sana, beliau banyak menimba ilmu dari para ulama di kota tersebut, salah satunya adalah Syaikh Burhanuddin Ibrahim al-Fazari. Beliau juga menimba ilmu dari Isa bin Muth’im, Ibn Asyakir, Ibn Syairazi, Ishaq bin Yahya bin al-Amidi, Ibn Zarrad, al-Hafizh adz-Dzahabi serta Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Selain itu, beliau juga belajar kepada Syaikh Jamaluddin Yusuf bin Zaki al-Mizzi, salah seorang ahli hadits di Syam. Syaikh al-Mizzi ini kemudian menikahkan Ibn Katsir dengan putrinya.
Selain Damaskus, beliau juga belajar di Mesir dan mendapat ijazah dari para ulama di sana.
Prestasi Keilmuan

Berkat kegigihan belajarnya, akhirnya beliau menjadi ahli tafsir ternama, ahli hadits, sejarawan serta ahli fiqih besar abad ke-8 H. Kitab beliau dalam bidang tafsir yaitu Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjadi kitab tafsir terbesar dan tershahih hingga saat ini, di samping kitab tafsir Muhammad bin Jarir ath-Thabari.

Para ulama mengatakan bahwa tafsir Ibnu Katsir adalah sebaik- baik tafsir yang ada di zaman ini, karena ia memiliki berbagai keistimewaan. Keistimewaan yang terpenting adalah menafsirkan al-Qur’an dengan al- Qur’an (ayat dengan ayat yang lain), menafsirkan al-Qur’an dengan as-Sunnah (Hadits), kemudian dengan perkataan para salafush shalih (pendahulu kita yang sholih, yakni para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in), kemudian dengan kaidah-kaidah bahasa Arab.

Karya Ibnu Katsir

Selain Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, beliau juga menulis kitab-kitab lain yang sangat berkualitas dan menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya, di antaranya adalah al-Bidayah Wa an-Nihayah yang berisi kisah para nabi dan umat- umat terdahulu, Jami’ Al Masanid yang berisi kumpulan hadits, Ikhtishar ‘Ulum al-Hadits tentang ilmu hadits, Risalah Fi al-Jihad tentang jihad dan masih banyak lagi.

Kesaksian Para Ulama

Kealiman dan keshalihan sosok Ibnu Katsir telah diakui para ulama di zamannya mau pun ulama sesudahnya. Adz-Dzahabi berkata bahwa Ibnu Katsir adalah seorang Mufti (pemberi fatwa), Muhaddits (ahli hadits), ilmuan, ahli fiqih, ahli tafsir dan beliau mempunyai karangan yang banyak dan bermanfa’at.

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya manusia masih dapat mengambil manfa’at yang sangat banyak dari karya- karyanya.
Salah seorang muridnya, Syihabuddin bin Hajji berkata, “Beliau adalah seorang yang plaing kuat hafalannya yang pernah aku temui tentang matan (isi) hadits, dan paling mengetahui cacat hadits serta keadaan para perawinya. Para sahahabat dan gurunya pun mengakui hal itu. Ketika bergaul dengannya, aku selalu mendapat manfaat (kebaikan) darinya.

Akhir Hayat

Ibnu Katsir meninggal dunia pada tahun 774 H di Damaskus dan dikuburkan bersebelahan dengan makam gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Meski kini beliau telah lama tiada, tapi peninggalannya akan tetap berada di tengah umat, menjadi rujukan terpercaya dalam memahami Al Qur’an serta Islam secara umum. Umat masih akan terus mengambil manfaat dari karya-karyanya yang sangat berharga.

Sumber Kisah : http://www.duniaislam.org/21/03/2016/biografi-imam-ibnu-katsir/

Saturday, January 7, 2017
Mantan Agen CIA Akui Amerika Berbohong Soal Senjata Pemusnah Massal di Irak

Mantan Agen CIA Akui Amerika Berbohong Soal Senjata Pemusnah Massal di Irak

Image Courtesy of https://vendra22.wordpress.com

Masih ingat dengan alasan pasukan sekutu di bawah pimpinan Amerika ketika menyerang Irak beberapa tahun silam? ya Amerika mengatakan alasannya adalah adanya senjata pemusnah masal yang dianggap membahayakan. Tetapi akhir-akhir ini mantan agen CIA mengakui bahwa Amerika telah berbohong soal senjata pemusnah masal tersebut. Seperti apa kelanjutan beritanya? silakan simak berikut.

Kaji Berita

Mantan agen CIA yang menginterogasi Saddam Husain, mengakui tuduhan keberadaan senjata pemusnah massal tidak benar. Hal ini disimpukan agen  yang bergabung dengan CIA pada tahun 1998  saat ditugaskan menjadi integrator Saddam Hussain

Ahli tersebut adalah John Nixon. Ia telah mempelajari Saddam sejak bergabung dengan CIA pada 1998. Peran Nixon, sebagaimana dilaporkan kepada BBC online bahasa Indonesia (5/1) , adalah mengumpulkan pengetahuan mengenai para pemimpin dunia sekaligus menganalisis karakter mereka.

Nixon yang menulis buku berjudul Debriefing the President: The Interrogation of Saddam Hussein, menggambarkan mendiang Saddam sebagai pribadi yang “sarat dengan kontradiksi”.

Topik paling penting yang harus diketahui dari Saddam adalah keberadaan senjata pembunuh massal (WMD). Mengingat, AS dan Inggris telah memakai tuduhan Irak memiliki WMD sebagai alasan utama untuk melancarkan perang. “Hanya itu yang ingin diketahui Gedung Putih,” kata Nixon.

Namun, dari percakapannya dengan Saddam, Nixon mencapai kesimpulan bahwa mantan pemimpin Irak itu telah menghentikan program nuklir negara tersebut beberapa tahun sebelumnya dan tidak berniat memulainya kembali.Pandangan itu yang membuat Nixon dan kolega-kolegannya dianggap sebagai “kegagalan”.

Nixon tidak diundang untuk menjelaskan Presiden George W Bush sampai lima tahun kemudian, pada 2008, menyusul temuan berbeda mengenai Saddam dari Biro Investigasi Federal (FBI).

Nixon jelas mencerca Presiden Bush. Bahkan, menurut dia, sebagai orang yang pernah menjabat tangan Bush dan Saddam, dia memilih menghabiskan waktu dengan mendiang Saddam.

Kata Nixon, Presiden Bush “terisolasi dari kenyataan” bersama para penasihat yang “mengelilinginya dan mengangguk tanda sepakat”.

“Saya dulu berpikir bahwa apa yang kami katakan di CIA berguna dan presiden akan mendengar. Namun, tidak penting apa yang kami katakan, politik melampaui intelijen.”

Nixon mengaku “malu” atas apa yang terjadi di Irak sejak penggulingan Saddam.

Pengakuan mantan CIA ini kembali menunjukkan, bahwa konspirasi Amerika untuk menyerang Irak, bukanlah tanpa bukti. Amerika telah menggunakan tuduhan palsu ini untuk mengintervensi Irak. Diperkirakan lebih dari 1 juta orang terbunuh sejak pendudukan Amerika di negeri Islam itu.

Tuduhan palsu, sering kali digunakan Amerika dan sekutunya untuk menyerang negeri Islam. Sama halnya dengan isu ISIS saat ini, juga digunakan Amerika untuk menyerang kelompok atau negeri Islam yang tidak tunduk kepada Amerika Serikat.

Sumber Berita : https://hizbut-tahrir.or.id/2017/01/06/mantan-agen-cia-akui-amerika-berbohong-soal-senjata-pemusnah-massal-di-irak/

Copyright © 2012 Kaji Kisah All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top